Kakek…

Hampir setahun ya Kek?

Bagaimana kabar Kakek disana?

Semoga Allah memberikan hadiah terbaik.

Terbaik karena banyak hal-hal baik yang telah kau perbuat di dunia, Kek

“Bagaikan bunga yang tumbuh di suatu lahan tandus”, itulah yang bisa cucumu ini gambarkan.

Cucu pertama, tentunya, engkau salah satu yang berbahagia atas kelahiranku

Terdidik dalam lingkungan agamis dan tidak mengajarkan sifat manja

 

Engkau selalu bersilaturahim dengan orang sekitar di pagi hari

Siang menuju malam engkau tetap melanjutkan rutinitasmu (Qur’an wajib one day one juz; tidak absen menjadi mu’adzin; amil; dan masih banyak lagi)

Engkau pun begitu disegani

Sampai suatu waktu

 

Cucu pertamamu ini beranjak dewasa dan siap untuk melanjutkan studi-nya sebagai anak rantau

Ku lihat raut wajah sedih itu

Kau menepuk-nepuk bahu ku beberapa kali

Menasehati banyak hal apa yang wajib ku perbuat dan yang harus ku tinggalkan

Yang paling ku ingat adalah

Kau selalu menasehatiku untuk selalu membaca do’a ini:

“Allahumma Yassir wala Tu’assir; Allahumma Tammim bil Khoir”

(Ya Allah permudahkanlah urusanku dan janganlah engkau mempersulitnya)

 

Tak pernah lupa aku mendo’akan mu Kek

Anakmu adalah Umi terbaik yang diciptakan Allah untuk mendidik cucumu ini

Aku begitu bangga menjadi bagian dari keluarga Abd. Syukur

Semoga Allah memberikan limpahan rahmat-Nya; dan karunia-Nya untuk mu, Kek…

 

Teruntuk Abd. Syukur bin Marsyaih

Dari Cucu pertamamu tersayang

Leave a comment